Lagu Yang Bermakna Tentang Keluarga Yang Hancur

Lagu Indonesia Tentang Keluarga – Setiap tahunnya, Hari Keluarga Internasional diperingati pada 15 Mei. Pada 1993, Majelis Umum PBB memproklamasikan hari tersebut lewat resolusi A/RES/47/237 dan mempertimbangkan kepentingan hubungan komunitas internasional dengan keluarganya. Perayaan dini diperingati dengan mempromosikan kesadaran pentingnya berhubungan dengan keluarga untuk menciptakan susana yang hangat dan harmonis.

Banyak cara yang dapat dilakukan pada hari spesial tersebut, salah satunya adalah mendengarkan lagu bertema keluarga atau mengunggah foto video dengan keluarga yang disertai iringan lagu tema keluarga. Oleh karena itu, Gramedia telah merangkum berbagai lagu Indonesia tentang keluarga yang cocok diputar saat Hari Keluarga Internasional.

Untuk itu, Gramedia kali ini telah merangkum dari berbagai sumber terkait dengan lagu Indonesia tentang keluarga yang cocok diputar saat Hari Keluarga Internasional ini. Inilah deretan lagu bertema keluarga tersebut.

Mendarah – Nadin Amizah

Bagaikan jiwa yang terpisah Mati enggan, hidup pun susah Jiwanya tlah lama direnggut waktu Katanya hatiku tlah lama terbelah

Bagai cangkang kosong terpisah Ragaku ada disini tapi hatiku bersamamu Bukan maaf yang kuminta Tapi peluk yang kulupa Ini cerita tentang rumah yang berbeda Dan berjarak jauh Hanya tersentuh dalam jarak doa

Ada hati yang kujaga Namamu jadi rahasia Dalam diam kan kubawa Mendarat Setidaknya ada cerita Dimana ada kamu dalamnya Ini cerita tentang rumah yang berbeda Dan berjarak jauh Hanya tersentuh dalam jarak doa

Ada hati yang kujaga Namamu jadi rahasia Dalam diam kan kubawa Dalam diam kan kubawa Dalam diam kan kubawa Mendarat

Kemesraan – Iwan Fals

Suatu hari Di kala kita duduk ditepi pantai Dan memandang ombak di lautan yang kian menepi

Burung camar terbang Bermain di derunya air Suara alam ini Hangatkan jiwa kita

Sementara Sinar surya perlahan mulai tenggelam Suara gitarmu Mengalunkan melodi tentang cinta

Ada hati Membara erat bersatu Getar seluruh jiwa Tercurah saat itu

Kemesraan ini Janganlah cepat berlalu Kemesraan ini Inginku kenang selalu Hatiku damai Jiwaku tentram di sampingmu Hatiku damai Jiwa ku tentram Bersamamu

Sementara Sinar surya perlahan mulai tenggelam Suara gitarmu Mengalunkan melodi tentang cinta Ada hati Membara erat bersatu Getar seluruh jiwa Tercurah saat itu

Kemesraan ini Janganlah cepat berlalu Kemesraan ini Inginku kenang selalu Hatiku damai Jiwaku tentram di sampingmu Hatiku damai Jiwa ku tentram Bersamamu

Kemesraan ini Janganlah cepat berlalu Kemesraan ini Inginku kenang selalu Hatiku damai Jiwaku tentram di sampingmu Hatiku damai Jiwa ku tentram Bersamamu

Ebiet G. Ade – Titip Rindu buat Ayah

Di matamu masih tersimpan Selaksa peristiwa Benturan dan hempasan terpahat Di keningmu

Kau nampak tua dan lelah Keringat mengucur deras Namun, kau tetap tabah Hm-mm-hm-mm

Meski napasmu kadang tersengal Memikul beban yang makin sarat Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam Dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran Perjuangan

Bahumu yang dulu kekar Legam terbakar matahari Kini kurus dan terbungkuk Hm-mm-hm-mm

Namun, semangat tak pernah pudar Meski langkahmu kadang gemetar Kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi, ku rindu Untuk menuai padi milik kita Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam Dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran Perjuangan

Bahumu yang dulu kekar Legam terbakar matahari Kini kurus dan terbungkuk Hm-mm-hm-mm

Namun, semangat tak pernah pudar Meski langkahmu kadang gemetar Kau tetap setia

Kubuka album biru Penuh debu dan usang Kupandangi semua gambar diri Kecil, bersih, belum ternoda

Pikirku pun melayang Dahulu penuh kasih Teringat semua cerita orang Tentang riwayatku

Kata mereka, diriku selalu dimanja Kata mereka, diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah Selalu terurai darinya Tangisan nakal dari bibirku Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci Telah mengangkat tubuh ini Jiwa-raga dan seluruh hidup Rela dia berikan

Kata mereka, diriku selalu dimanja Kata mereka, diriku selalu ditimang

Oh, Bunda, ada dan tiada dirimu Kan selalu ada di dalam hatiku

Pikirku pun melayang Dahulu penuh kasih Teringat semua cerita orang Tentang riwayatku

Kata mereka, diriku selalu dimanja Kata mereka, diriku selalu ditimang Oh, Bunda, ada dan tiada dirimu Kan selalu ada di dalam hatiku

Untuk Ayah dan Ibuku – The Rain

Ayah ingat saat kecilku Aku setia menunggumu di depan pintu Ibu kau memaafkan aku Sesering apapun aku melukai hatimu

Ayah dengarlah lagu ini nasihatmu aku rindu Ibu ku ingin memelukmu datanglah di mimpiku

Ayah kau membanggakan aku Saat tak ada yang bisa dibanggakan dariku Ibu kau menenangkan aku Tak ada senja yang mampu mengalahkan senyummu

Ayah dengarlah lagu ini nasihatmu aku rindu Ibu ku ingin memelukmu datanglah di mimpiku Oh ayah biar waktu berganti hati ini selalu rindu Ibu sampai waktunya nanti kita bertemu kita bertemu lagi

Harapan bagi Keluarga yang Hancur

Segala ini Kukatakan kepadamu supaya kamu beroleh sejahtera di dalam Aku. Di dalam dunia kamu akan menghadapi penderitaan; tetapi tegapkanlah hatimu, kerana Aku telah menewaskan dunia. (Yohanes 16:33)

Waktu saya masih remaja, setiap tahun saya pasti akan menyertai kem remaja Kristian (juga dikenali sebagai konferensi). Setiap kem yang saya sertai pasti ada sesi memberikan kesaksian kepada kumpulan masing-masing. Salah satu topik kesaksian yang sering dikongsikan ialah masalah keluarga.

Perkongsian tentang masalah keluarga bukan sahaja berlaku semasa kem remaja tetapi juga berlaku di dalam kelas, pejabat dan di mana-mana sahaja. Nampaknya, masyarakat kita sememangnya tidak terpisah dengan masalah rumah tangga dan sudah pasti ada di antara kita mengalami penderitaan yang sama. Masih adakah harapan bagi kita yang berada dalam situasi keluarga yang penuh penderaan, saling merebut harta, mabuk sehingga memukul orang, dan masalah-masalah lain?

Alkitab mencatatkan segala masalah dan penderitaan keluarga

Mari kita lihat apa Alkitab katakan mengenai masalah ini. Alkitab mencatatkan segala masalah dan penderitaan keluarga. Misalnya, Kain membunuh adiknya, anak-anak perempuan Lot meniduri bapa mereka, Yusuf dijual oleh abang-abangnya, Absolom anak Daud memberontak dan seterusnya senarai masalah yang tidak pernah berkesudahan.

Alkitab merekodkan banyak masalah keluarga untuk menunjukkan kesan dosa terhadap kehidupan seharian kita dan kekejian yang manusia mampu lakukan. Pada masa yang sama, Alkitab tidak membuat pembaca terus “tergantung” dengan masalah-masalah yang tidak berkesudahan ini.

Alkitab menawarkan sebuah penghiburan kepada semua pembaca yang hidup di dalam keluarga yang tidak sempurna. Penghiburan itu ialah Kasih yang telah lahir bagi kita, hidup bagi kita, mati bagi kita, dan bangkit bagi kita. Pada saat keadaan keluarga kita tidak mencapai hasrat kita, Yesus kita tidak pernah menghampakan.

Ketika masalah keluarga timbul, kasih dan sukacita dari Putera Damai tidak akan berubah

Ketika masalah keluarga timbul, kasih dan sukacita dari Putera Damai tidak akan berubah. Jika Yesus pernah mengalami penolakan dari keluarga-Nya sendiri (Yohanes 7:5) dan seterusnya mengalahkan dunia, maka Dia juga dapat bersimpati dengan kita serta memberi kita damai sejahtera (Yohanes 16:33).

Allah menyertai kita, termasuklah rumah tangga yang bermasalah

Jadi, marilah kita tetap beriman dalam Yesus dan berpegang teguh pada harapan kita yang nyata dan hidup. Allah menyertai kita, termasuklah rumah tangga yang bermasalah. Semua ini akan berlalu dan Yesus akan mengelap air mata kita di Langit Baru dan Bumi Baru nanti.

Yesus bukan sahaja mati untuk masa silam dan masa depan kamu. Yesus juga menumpahkan darah-Nya untukmu di sini dan sekarang. Dia mati bagi keluarga kamu yang rosak dan runtuh. – Paul David Tripp

Tentang Penulis Bryan Wong Haoen ialah seorang penulis tetap artikel bagi Facebook Page Edmund Kumar. Bujang tapi telah dimiliki, dan kini sedang bekerja di sebuah institusi penyelidikan.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Lagu Untukmu – Raisa

Setiap ku mendengar kalimat “Sayang, apa kabarmu?” Sungguh remuk rasa hatiku Membuatmu harus bertanya

Tak akan lama Takkan kuingkari lagi Ku segera berlari Tak perlu menunggu Ku kan datang hari ini

Pulang ke pelukanmu Tenteramnya telinga yang mendengar Tanpa menghakimi Secangkir kopi hangat Yang kita hirup berdua Gurauan dalam petuahmu Ibu, ibu, ibu, aku rindu

Sungguh sulit buatmu percaya Tiada yang berubah Bulan yang terus silih berganti Belum juga kucium tanganmu

Tak akan lama Tak akan kuingkari lagi Ku segera berlari Tak perlu menunggu Ku kan datang hari ini

Pulang ke pelukanmu Tenteramnya telinga yang mendengar Tanpa menghakimi Secangkir kopi hangat Yang kita hirup berdua Gurauan dalam petuahmu Ibu, ibu, ibu, aku rindu

Hanya kau tempat Di mana aku menjadi diriku sendiri

Pulang ke pelukanmu Tenteramnya telinga yang mendengar Tanpa menghakimi Secangkir kopi hangat Yang kita hirup berdua Gurauan dalam petuahmu Ibu, ibu, ibu, aku rindu

Rumah Kita – God Bless

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita Tanpa hiasan, tanpa lukisan Beratap jerami, beralaskan tanah Namun, semua ini punya kita Memang semua ini milik kita sendiri

Hanya alang-alang pagar rumah kita Tanpa anyelir, tanpa melati Hanya bunga bakung tumbuh di halaman Namun, semua itu punya kita Memang semua itu milik kita

Haruskah kita beranjak ke kota Yang penuh dengan tanya?

Lebih baik di sini Rumah kita sendiri Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa Semuanya ada di sini Rumah kita

Lebih baik di sini Rumah kita sendiri Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa Semuanya ada di sini Rumah kita

Lebih baik di sini Rumah kita sendiri Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa Semuanya ada di sini

Lebih baik di sini Rumah kita sendiri Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa Semuanya ada di sini Rumah kita Rumah kita

Tentang Rumahku – Dialog Dini Hari

Tentang rumahku Di ujung bukit karang yang berbatu Beranda rumahku Tumbuh-tumbuhan liar tak tahu malu Hm-hm-hm Hm-hm-hm

Tentang rumahku Berbagai macam musim tlah kurengkuh Jadi saksi bisu Cerita mimpi indah di masa lalu

Yang terlahir Dari sebuah gerbang waktu Yang menjadi Tembok kokoh mengitari rumahku

Adakah yang lebih indah dari semua ini? Rumah mungil dan cerita cinta yang megah Bermandi cahaya di padang bintang Aku bahagia

Tentang rumahku Takkan goyah walau badai mengamuk Seperti pohon jati Akarnya tertancap di poros bumi

Sewindu merindu Kembali pulang dengan sebongkah haru Senyum menyambut Bagai rindu kumbang pada bunga di taman

Adakah yang lebih indah dari semua ini? Rumah mungil dan cerita cinta yang megah Bermandi cahaya di padang bintang Aku bahagia, aku bahagia

Cu-ru-ru-ru-ru Cu-ru-ru, cu-ru-ru-ru-ru Cu-ru-ru-ru-ru Cu-ru-ru, cu-ru-ru-ru-ru-ru-ru

Keluarga – Armada

Aku berdiri di sini Mensyukuri yang ku miliki Tempatku yang paling indah Awal mula semua bahagia Tak ternilai tak terganti

Di sini tempatku mencurahkan segalanya Keluh kesah di dalam hidupku Tak peduli kata dunia Karena di sini, di sini keluarga

Ku bersyukur mendapatkan segalanya Tempat tuk membagi bahagia Inilah yang paling utama Karena di sini, di sini keluarga

Aku berdiri di sini Mensyukuri yang ku miliki Tempatku yang paling indah Awal mula semua bahagia Tak ternilai tak terganti

Di sini tempatku mencurahkan segalanya Keluh kesah di dalam hidupku Tak peduli kata dunia Karena di sini, di sini keluarga

Ku bersyukur mendapatkan segalanya Tempat tuk membagi bahagia Inilah yang paling utama Karena di sini, di sini keluarga

Ooo-oo dalam setiap sedihku Ada tempat aku tuk mengadu Dalam setiap bahagiaku Karena kamu

Oooh Di sini tempatku mencurahkan segalanya Keluh kesah di dalam hidupku Tak peduli kata dunia Karena di sini, di sini keluarga

Ku bersyukur mendapatkan segalanya Tempat tuk membagi bahagia Inilah yang paling utama Karena di sini, di sini keluarga

Aaa-aaaa di sini keluarga Aaa-aaaa di sini keluarga

Itulah deretan lagu Indonesia dengan tema keluarga yang dapat dipilih untuk didengarkan dan diunggah di media sosial sebagai backsound foto atau video.